Friday, January 14, 2011

Ilmu Fisika Menjawab Persoalan Mistis


Sobat pernah melihat atraksi "Kuda Lumping" ? Hayo...kuda lumping sukanya makan apa? Betul...makan beling.
Pasti juga pernah liat atraksi "berjalan di atas bara api" atau juga atraksi "Debus" atau istilah kerennya menusuk tubuh dengan benda-benda tajam seperti silet atau bahkan pisau besar yang sngat-sangat tajam. Hihihi....pasti sebagian dari kita ngeri klo lihat atraksi-atraksi tersebut. Namun, apakah kita pernah berpikir kenapa ya kok g terjadi apa-apa dengan mereka? Lho...kok g luka? Lho kok g berdarah? Wah...macem-macem dech pertanyaannya. Nah, bisa g' seh hal itu dikaitkan dengan nalar dan Ilmu Fisika? Yuks kita simak pembahasan singkatnya sebagai berikut :

Nah sobat, berikut ini merupakan analisa yang coba dipaparkan secara singkat oleh 
Resensi Buku oleh : Made Wiryana
Teman kita dari SMAN 3 Singaraja
Ketika kita dihadapkan pada kejadian-kejadian yang tidak masuk akal, sejuta pertanyaan muncul dalam benak setiap orang. Bagaimana mungkin, seseorang tidak terluka sedikitpun ketika dihujani benda atau senjata tajam, ketika menginjak paku atau pecahan beling dan yang mengejutkan ketika berjalan di bara api yang panas dengan kaki telanjang.
        Para ilmuwan mencoba menganalisis gejala-gejala ganjil tersebut tetapi berakhir pada pendapat bahwa itu di luar nalar dan hanya dapat dijelaskan melalui langkah-langkah mistis. Apakah ada penjelasan yang masuk akal terhadap kejadian-kejadian tersebut?
Perdebatan antar ilmuwan terus terjadi antara ilmuwan penganut konsep fisika klasik yang menganggap seluruh kejadian alam ada penyebabnya(hukum kausalitas) dengan ilmuwan penganut konsep fisika kwantum yang tidak terjebak pada pemikiran kausalitas.  Akhirnya munculah konsep fisika baru yang menjelaskan kesadaran (pikiran) manusia dapat mempengaruhi realitas (kenyataan).
            Michel Talbot (penulis buku ini) seorang fisikawan yang banyak meneliti dan mempelajari fisika serta lama terlibat dengan seorang paranormal, mencoba mencari hubungan kejadian-kejadian ganjil tersebut dengan konsep fisika modern. Talbot berusaha membeberkan sesuatu yang berbau mistis dapat dijelaskan secara rasional dan dia memberikannya istilah “fisika baru”.
            Fisikawan klasik menganggap pada setiap percobaan fisika yang mempengaruhi hasil percobaan bukanlah pengamat tetapi materi dan peralatan laboratorium, dari penemuan gejala mekanika kuantum justru kesadaran pengamat mempengaruhi proses percobaan sehingga dalam fisika barupengamat dipandang sebagai partisipan (yang terlibat) dalam percobaan, dimana kesadaran mempengaruhi realitas atau pikiran manusia dapat mempengaruhi materi (hal.: 27,28). Penulis mengambil contoh, seorang pendeta tua dari suku Tamil di India beserta beberapa anggota sukunya berjalan di atas batu bara yang menyala, mereka tidak merasakan panas pada kakinya tetapi merasa berjalan di atas batu biasa. Kejadian di atas tidak dapat dijelaskan dengan fisika klasik, tapi menurut teori fisika modern (dasar fisika baru) kejadian itu dapat dilakukan oleh siapapun, panas api menjadi tidak terasa karena dihalau oleh kemampuan “kesadaran manusia mempengaruhi realitas”, kesadaran dapat membentuk medan “biogravitasi” yang dapat berinteraksi dan mengubah medan gravitasi yang mengendalikan materi (hal. 89). Pada kasus di atas kemampuan pikiran pendeta Tamil mempengaruhi reaksi subatomic(komponen dalam atom) panas api dan kaki sehingga panas api dapat dihalau.
Melihat kejadian-kejadian aneh seperti : mahluk bertubuh raksasa, hewan menakutkan berkeliaran pada malam hari, api yang muncul dan lenyap seketika atau benda yang berubah wujud, semuanya dapat dijelaskan dengansuper-hologram (hologram luar biasa) realitas dalam konsep fisika baru, dimana kesadaran menghasilkan suatu kekuatan atau medan yang mempengaruhi kode “ruang-waktu”. Jika sebuah radiasi elektromagnetik dapat mempengaruhi gambar pada televisi, maka kesadaran dapat pula mempengaruhi kode “ruang-waktu” yang mirip “kromosom” yang kita pahami sebagai benda-benda di atas dan mempengaruhi super hologram realitas (hal. 113).
Dalam buku ini, Michel Talbot memberikan penjelasan bahwa filsafat-filsafat tua seperti : filsafat Tantra, Zen, Taoisme ternyata memiliki persamaan dengan konsep yang dipaparkan fisika baru. Inilah yang mengejutkan, konsep fisika baru yang mungkin tampak aneh dalam pikiran kita justru telah diulas dalam filsafat Tantra, dimana alam semesta bisa dianggap sebagai sebuahemanasi pikiran (hal. 202).
Pada bagian terakhir buku ini menjelaskan tentang suatu “kosmologi baru” atau alam yang baru dimana fisika baru menawarkan seatu landasan ilmiah bagi agama, ini merupakan hal yang baru dalam peradaban barat, dan dampaknya pasti akan dirasakan dalam setiap aspek kehidupan kita (hal. 220). Fisika baru bukanlah suatu agama tapi konsep yang didasarkan pada psikologi kesadaran manusia.
Dengan membaca buku ini kita dapat menyelami bagaimana suatu kejadian ganjil dijelaskan dengan penjelasan fisika modern, suatu yang dianggap “irasional” dijelaskan secara “rasional”. Walaupun Talbot berusaha menggali konsep fisikawan dari era Newton sampai era Einstein, akan sangat lengkap jika mengambil ointisari pemikiran Danah Zohar dalam bukunya berjudul : SQ, Spritual Intelligence, the Ultimate Intellengence (Bloomsbury, London, 2000) yang membahas “Holisme Kuantum” yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari.
Buku ini mengandung materi yang  sangat sulit dipahami bagi orang yang tidak mengenal istilah-istilah fisika, akan menjadi materi yang sangat bagus dan bermanfaat bagi orang yang tertarik mendapat jawaban ilmiah dari suatu yang dianggap tidak ilmiah,. Proses penerjemahan yang kurang teliti dan terkesan pas-pasan membuat pembaca harus menyediakan “perhatian yang lebih” dalam membaca buku ini.
Judul             :   Mistisisme dan Fisika Baru
Judul asli       :   Misticism and the New Physics
Penulis           :   Michel Talbot
Penerjemah   :   Agung Prihantoro
Tebal              :   viii + 278
Penerbit         :   Pustaka Pelajar

SMKN PASIRIAN 
Kab. Lumajang Jawa Timur

0 comments: